Erik Ten Hagmemiliki misi besar untuk mereparasiManchester Uniteddengan sepak bola modern yang ia usung. Musim ini, Setan Merah menjalani musim terburuk mereka setelah era Sir Alex Ferguson. Tak hanya puasa gelar,Manchester Uniteddi Liga Inggris hanya finish di posisi enam klasemen dan gagal lolos ke zona Liga Champions.
Di laga terakhir Liga Inggris, Bruno Fernandes dan kolega pun juga menerima kekalahan menyakitkan dari Crystal Palace dengan skor 1 0. Untuk itu, Erik Ten Hag yang memiliki nama besar di Belanda memiliki ambisi setinggi langit untuk mengembalikan kejayaan Manchester United. "Saya ingin membangun, dan membangun tim yang berjuang untuk satu sama lain, yang bersatu dan yang akan mendapatkan hasil. Kami juga bermain di Theatre of Dreams," Kata Ten Hag dilansir Sky Sports.
"Kami ingin menghibur. Tapi pada akhirnya, niatnya adalah memainkan sepak bola yang fantastis. Jika kami tidak bisa memainkan sepak bola yang fantastis, kami masih harus menang," lanjutnya. Ya,Manchester Uniteddapat dikatakan sangat beruntung mampu merekrutErik Ten Haguntuk menjadi manajer mereka di musim depan. Erik Ten Hag dikontrak hingga tahun 2025 olehManchester Uniteddan berkemungkinan Ten Hag akan menjadi pelatih Belanda dengan bayaran tertinggi di Liga Inggris.
Bukan soal gaji Ten Hag yang akan disorot, namun bagaimana CV menterengnya selama menjabat sebagai juru taktik Ajak Amsterdam. Sebelum melatih Ajax, Ten Hag tak pernah menangani klub mentereng. Ia sempat berada di kota Munich untuk melatih, tetapi bukan tim inti Bayern Munchen yang ia pegang, melainkan Bayern Munchen II.
Di belanda, tim paling mentereng yang ia tangani selain Ajak Amsterdam hanyalah FC Utrech. Kesempatan Ten Hag untuk menukangi tim sebesarAjax Amsterdamjuga bukan pure karena prestasi yang ia buat. Namun karena faktor 'orang dalam'.
Direktur Sepak Bola Ajax, Marc Overmars adalah teman dekat yang pernah bekerja sama di Go Ahead Eagels pada musim 2012/2013. Saat itu, Ten Hag menjabat sebagai manajer sedangkan Overmars merupakan pemegang saham klub. Overmars paham betul dengan kualitas dan kecerdasan Eric Ten Hag dalam meracik strategi dan membangun tim.
Untuk itu, ia berani menarik Ten Hag ke klub sebesar Ajax dan langsung menjadikannya manajer klub pada musim 2018/2019. Overmars berharap tinggi kepada Ten Hag untuk menjadikan Ajax sebagai penguasa Liga Belanda setelah lama terpuruk. Dan benar saja, di musim tersebut, Ten Hag sukses membawa Ajax merengkuh trofi Liga Belanda yang sudah 4 musim lamanya 'dicuri' Feyenoord dan PSV.
Bahkan, pelatih berusia 52 berhasil membawaAjax Amsterdammelangkah hingga babak semi final Liga Champions. Tim tim yang disingkirkan pun bukan sembarang tim. Real Madrid dan Juventus adalah dua raksasa Eropa yang dipermalukan Ejax pada babak 16 dan 8 besar.
Kekalahan mereka atas Tottenham Hotspur di partai semi final hanyalah faktor kesialan. Ajax yang tampil luar biasa pada musim tersebut tersingkir lantaran kalah agregat gol tandang dengan Hotspur. Secara permainan, Ten Hag mengusung sepak bola atraktif yang mengandalkan kolektivitas dan umpan pendek.
Para pundit dan penikmat sepak bola Belanda pun menyebutnya sebagai Total Football 2.0. Ia seperti Johan Cruyff jilid 2 yang menerapkan sepakbola indah untuk memenangkan pertandingan dan merengkuh trofi. Sepak bola yang diterapkan Ten Hag adalah tentang penguasaan bola dan pemanfaatan ruang.
Dalam wawancaranya di situs resmiAjax Amsterdam, Ten Hag menjelaskan bahwa ia menginginkan seluruh pemainnya untuk terlibat dalam proses penyerangan. "11 pemain saya memiliki pergerakan yang memiliki adil dalam guliran bola," Kata Ten Hag. "Baik saat memegang ataupun tanpa bola, seluruh pemain terlibat untuk membongkar pertahanan lawan," lanjutnya.
Dilansir FBref ,di musim ini saja, Ajax menjadi tim dengan penguasaan boal tertinggi dengan rata rata 63.11 ball possesion per pertandingannya. Persentase umpan sukses Ajax pun juga cukup mencolok, yaitu berada di angka 88.12 persen . Ajax Amsterdam tak hanya mendominasi penguasaan bola, namun juga menciptakan peluang.
Selain itu, Ajak Amsterdam di Liga Belanda musim ini berada di angka 43.12 dengan torehan mencapai 85 gol dari 29 pertandingannya. Dengan catatan sementereng itu, maka tak heran Ajax berada di posisi teratas Liga Belanda dan menjadi juara selama 3 musim beruntun selama era kepelatihan Ten Hag. Dalam wawancaranya, Ten Hag juga menyebut ia banyak belajar dari Pep Guardiola yang saat itu melatih Bayern Munchen.
Kesempatan melatih Bayern Munchen II dimanfaatkan Ten Hag untuk melihat cara Guardiola membentuk tim hebat dengan permainan yang indah dan atraktif. "Saya belajar banyak dari Guardiola, filosofi sepakbola dia luar biasa," kata Ten Hag. "Apa yang dia lakukan di Barcelona dan Bayern Munchen sensasional, gaya permainannya yang atraktif itu membuatnya memenangkan banyak pertandingan," lanjutnya.
"Struktur seperti itulah yang saya terapkan bersama Ajax Amsterdam selama ini," tambahnya. Ya, bergabungnya Ten Hag keManchester Unitedakan membuat Liga Inggris semakin menarik untuk disaksikan. Dengan waktu 3 tahun yang diberikan United kepadanya, bukan tidak mungkin Ten Hag dapat menyulapSetan Merahbermain sepertiAjax Amsterdamdan merengkuh banyak trofi.
Sir Alex Ferguson pun mendukung penuh kepelatihanErik Ten HagdiManchester United, ia berharap banyak dengan pelatih berkepala pelontos itu. "Saya berharap dia (Ten Hag) sukses, klub butuh seseorang yang mengontrol tim, dan saya berharap dia bisa melakukannya," kata Ferguson dilansir Mirror.