Wanita yang nekat menerobos masuk ke istana pada Senin (25/10/2022), membawa senjata api (senpi) jenis pistol Browning Hi Power. Senjata ini merupakan senjata pistol semi automatik dengan kaliber 9 mm. Wanita berkerudung dan mengenakan cadar tersebut sempat menodongkan pistol Browning Hi Power kaliber 9 mm kepada Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang berjaga.
Aksi wanita tersebut akhirnya digagalkan oleh petugas yang berjaga. Lantas soal senpi yang dibawa wanita tersebut pun menjadi sorotan. Hal ini lantaran Browning Hi Power Kaliber 9 mm bukan senjata biasa.
Berikut fakta faktanya: Pistol Browning Hi Power Kaliber 9 mm merupakansenjata yang didesain oleh John Moses Browning. John Browning adalah seorang perancang senjata api yang lahir di Ogden, Utah, Amerika Serikat yang mengembangkan senjata api, peluru, dan mekanisme senjata api semi dan otomatis modern.
Kini Hi Power secara teknis sudah tidak diproduksi lagi. Pistol Browning Hi Power diperkenalkan pada awal abad ke 20. Dalam perkembangannya, pistol ini disempurnakan pada tahun tahun setelah kematian John Browning oleh desainer produktif Fabrique Nationale (FN Herstal), Dieudonne SaiveIt.
Dieudonne SaiveIt menawarkan keseimbangan sempurna antara penanganan, ukuran, dan daya tembak, dengan kapasitas magasin 13 peluru. Sementara dikutip dari Wikipedia , Browning Hi Power merupakan pistol yang paling banyak digunakan di kalangan militer, di mana jumlah penggunanya lebih dari 50 negara. Pistol ini mempunyai kapasitas amunisi yang hampir dua kali lipat lebih banyak dari pistol kompetitor di masanya seperti pistol Luger dan Mauser 1910, dengan jumlah 13 butir.
Pistol Browning Hi Power Kaliber 9 MM rupanya digunakan saat Perang Dunia II Selama Perang Dunia II, Pistol Browning Hi Power digunakan oleh kedua belah pihak di Perang Dunia II. Di bawah pendudukan Jerman, FN Herstal memproduksinya sebagai pistol yang digunakan oleh Wehrmacht (angkatan bersenjata Nazi Jerman) dengan nama Pistole 640(b), tepatnya untuk Angkatan Darat Jerman.
Di pihak Sekutu, pistol ini dibuat di Kanada oleh John Inglis and Company. FN Herstal terus membuat senjata untuk pasukan sekutu dengan memindahkan lini produksi mereka ke pabrik John Inglis and Company di Kanada tersebut, di mana namanya diubah menjadi "Hi Power". Perubahan nama Hi Power tetap dipertahankan bahkan setelah produksi kembali ke Belgia.
Pistol buatan Kanada ini populer di kalangan operasi dan komando rahasia Amerika dan Inggris karena kekuatan dan kapasitas amunisinya meskipun ukurannya ringkas. Saat ini, pistol Browning Hi Power masih menjadi senjata standar berbagai tentara di seluruh dunia, termasuk Belgia, Inggris Raya (L9A1), Irlandia (Browning Automatic Pistol atau BAP), Australia, Singapura, Argentina (Rosario, FM90, dan FM95) , dan lain lain. Seorang wanita diketahui sempat nekat akan masuk ke Istana Negara, Selasa (25/10/2022).
Wanita tersebut tampak mengenakan kerudung biru, pakaian gelap, dan bercadar hitam. Langsung saja wanita tersebut diamankan oleh pihak kepolisian yang berjaga. Menurut Komandan Paspampres, Marsda TNI Wahju Hidayat Sujatmiko menjelaskan kemungkinan wanita ini berencana menerobos masuk ke Istana Kepresidenan, namun karena kewaspadaan dari anggota Paspampres yang melihat seorang perempuan dengan tingkah laku mencurigakan.
Perempuan tersebut berdiri di dekat pos utama Paspampres di depan Istana Merdeka, berada dekat lampu lalu lintas. “Jadi perempuan tersebut belum menerobos Istana. Tapi justru berawal dari kewaspadaan anggota kami (Paspampres) yang langsung menghampiri perempuan tersebut dan perempuan tersebut langsung mengacungkan senjata ke arah anggota (Paspampres),” ucap Marsdya Wahyu Sementara untuk kronologinya, yakni pada pukul 07.10 WIB terpantauwanita menggunakan pakaian gamis bercadar berusaha untuk menuju ke pembatas jalan raya Istana Merdeka di Jalan Merdeka Utara.
Kemudian pada saat yang bersamaan anggota Paspampres atas nama Prada Angga Prayoga yang sedang berjaga di dalam pos istana Merdeka melihat gerakan yang mencurigakan dari wanita tak dikenal tersebut karena dari pembatas jalan, OTK tersebut terlihat menuju area pagar istana yang merupakan zona ring 1 Paspampres. Pada saat wanita tersebut mendekat ke arah pagar, Prada Angga Prayoga melihat OTK tersebut mengeluarkan sejenis senpi FN dan langsung menodongkan ke arah Prada Angga Prayoga sehingga personel Paspampres tersebut dibantu Pratu Gede Yuda melakukan tindakan pengamanan dengan merebut senjata senpi dari wanita itu. Hingga akhirnya aksi si wanita digagalkan.